Rumah sakit Komplementer Canon Medicinae
Indonesia (RSCMI) yang dulu bernama poliklinik GR Setra didirikan tahun 2007. Terletak di Kota Bandung yang berlokasi di Provinsi Jawa Barat
Indonesia, sangat banyak menangani penyakit kronis seperti diabetes, kanker, jantung dan gagal ginjal. Jumlah pasiennya terus
bertambah hingga pada tahun 2011 sampai 2014 pembangunan rampung menjadi gedung
rumah sakit komplementer. Gedung baru yang mampu menampung 100 pasien/hari
dengan 112 kamar rawat inap dengan fasilitas Rumah Sakit.
Hal ini membuktikan bahwa perubahan poliklinik GR Setra “Canon Medicinae
Indonesia” menjadi Rumah Sakit Canon
Medicinae Indonesia adalah bukti nyata dari segudang prestasi dan kesuksesan
yg dimilikinya. RSCMI terus melakukan inovasi terkait pelayanan dan kenyamanan pasien, sistem managemen RSCMI
yang saling mendukung :
1. Departemen
Medis Komplementer
2. Departemen
Medis Konvesional
3. Departemen
Penunjang Medis
4. Departemen
Sistem Informasi Managemen (SIM)
5. Departemen
Pelayanan Medis Umum
1. RSCMI Departemen Medis
Komplementer sebagai departemen utama, yang mana departemen ini sudah
sukses membuat terobosan dalam menangani sejumlah penyakit kronis seperti
halnya penyakit Kanker payudara, kanker darah, jantung, diabetes dan gagal
ginjal yang terus dikembangkan oleh tim dokter dan tim farmasi apoteker.
Dengan
didukung oleh tim medis komplementer yang mampu memberikan solusi terapi dalam
menangani sejumlah penyakit kronis seperti : Kanker, Gagal ginjal, Diabetes
melitus/ gula dan Jantung. Pemberian terapi ini sendiri diberikan kepada pasien
dengan prosedur yang sangat nyaman.
Jenis
terapi yang diberikan oleh tim medis komplementer RSCMI diantaranya :
a. Hipnoterapi,
mediasi, penyembuhan spiritual, doa dan yoga
b. Chiropractice,
terapi sentuh, tuina, shiatsu, osteopati dan pijat refleksi
c. Pengobatan
farmakologi (jamu, herbal dan gurah)
d. Diet
dan nutrisi berimbang
e. Terapi
ozon, hiperbarik dan EECP
Kunci
kesuksesan departemen medis komplementer ini sebenarnya terletak pada proses
pembuatan formulanya yang sudah sesuaikan dengan standar ilmu As-Shifa dan Al-Qanun
Fi Al-tibb biasa disebut Kanun yang
agung. Dimana proses pembuatan obat untuk penyakit kronis tersebut
membutuhkan waktu 730 hari atau sama dengan 2 tahun dan harus melalui proses
penguburan bahan, dengan kedalaman 9 hingga 13 meter dibawah permukaan tanah,
ini berfungsi sebagai katalis penyempurna senyawa kimia alami. Proses pembuatan
formula ini begitu sulit karena menjadikan Al-Qanun fi Al-Tibb dan Asy-Syifa,
sebagai acuan dalam menentukan tindakan medis terbaik bagi pasien.
Al-Qanun
fi Al-Tibb dan Asy-Syifa karya father of the doctor Ibnu Sina 18 M (980-1025 M),
ilmuan terkemuka yang pertama memperkenalkan eksperimen sistematis dalam telaah
anatomi dan fisologi tubuh manusia pada kondisi sehat dan sakit. Al-Qanun fi
AL-Tibb atau Kanun sudah diterjemahkan dengan bahasa persi Kanun, Pengobatan Bahasa
Parsi : Ghānoon dár tèb bahasa India, The Canon of Medicine Bahasa Inggris,
Canon Medicinae Bahasa Latin, 回回藥方 / 回回药方 Bahasa China Huíhui Yàofāng "Preskripsi
Bangsa Hui"), pada zaman China Yuan.
Prinsip-prinsip pengobatan yang
diterangkan dalam Kanun yang
dihasilkan sepuluh abad yang lalu hingga kini masih diajarkan, antara lain di
Universitas California dan Universitas Yale di Amerika Serikat sebagai rujukan
ilmu medis.
Sudah
ratusan bahkan ribuan pasien kanker, gagal ginjal, diabetes dan jantung
mempercayakan terapinya di RSCMI yang sebelumnya bernama poliklinik GR
Setra”Canon Medicinae Indonesia”.
2.
Departemen Medis Konvesional
Departemen
penunjang Medis konvensional membawahi laboratorium patologi klinik, USG dan laboratorium Avicenna sebagai kontrol
penuh dalam mengetahui tingkat keberhasilan pasien sebelum dan sesudah
menjalani terapi di RSCMI, sehingga pelayanan pasien bisa di optimalkan.
Serta
yang sangat kompeten di bidangnya semakin memperkuat keunggulan RSCMI sebagai
Rumah Sakit pertama yang berhasil menggabungkan ilmu dan teknologi medis barat
dan keunggulan medis Persia.
3.
Departemen Penunjang Medis
a.
Laboratorium patologi klinik di RSCMI
1.
Intervensi tubuh dan pikiran (mind and body
interventions) meliputi : Hipnoterapi, mediasi, penyembuhan spiritual, doa dan
yoga.
2.
Sistem pelayanan pengobatan alternatif
meliputi: akupuntur, akupresur, naturopati, homeopati, aromaterapi,
ayurveda.
3.
Cara penyembuhan manual meliputi:
chiropractice, healing touch, tuina, shiatsu, osteopati, pijat urut.
4.
Pengobatan farmakologi dan biologi meliputi:
jamu, herbal dan gurah.
5.
Diet dan nutrisi untuk pencegahan dan
pengobatan meliputi: diet makro nutrient, mikro nutrient.
6.
Cara lain dalam diagnosa dan pengobatan meliputi
: terapi ozon, hiperbarik dan EECP.
b. b. Laboratorium
Avicenna RSCMI didukung sejumlah fasilitas Medis Pendukung medis Komplementer
seperti :
·
Cobas 4000
4.
Departemen Sistem Informasi
Managemen (SIM)
RSCMI
sudah menerapkan Sistem Informasi Managemen terpadu dan komprehensif yang menangani
sistem operasional Rumah Sakit, sistem kepegawaian, sistem rekam medis, sistem
informasi publik, sistem informasi pelayanan, sistem informasi berbasis media
sosial dan sistem reservasi rawat inap.
5.
Departemen Pelayanan Medis Umum
RSCMI
didukung oleh tim dokter medis barat, tim dokter medis komplementer, konsultan
medis persia, tim farmasi, tim analis, tim ahli kimia, tim marketing dan tim
apoteker.