Ketika dada terasa nyeri, banyak orang langsung berpikir tentang serangan jantung. Keluhan ini memang kerap menandai gejala sakit jantung. Ternyata banyak jenis penyakit yang salah satu indikasinya adalah nyeri dada, diantaranya kanker paru, kanker payudara dan meningkatnya asam lambung.
Nyeri dada karena kelainan jantung bisa diakibatkan adanya ketidakseimbangan antara kebutuhan dan pasokan oksigen ke otot jantung.
Ketidakseimbangan itu bisa karena kebutuhan oksigen meningkat atau pasokannya kelewat rendah, bisa juga kombinasi keduanya. Pada penderita penyempitan pembuluh nadi koroner (pembuluh darah yang menyuplai makanan), otomatis pengaliran darah terbatas.
Dapat berakhir fatal
Sensasi nyeri dada akibat penyakit jantung koroner bisa bermacam-macam. Biasanya berupa rasa tertindih beban berat, rasa dicengkeram, mual atau enek, rasa panas terbakar, atau rasa tercekik di leher.
Bagian tubuh yang mengalami keluhan itu bisa di tengah dada, ulu hati, juga antara tulang belikat, dengan penjalaran ke lengan kiri, leher dan rahang. Gejala ini awalnya timbul saat penderita melakukan kegiatan fisik yang menguras tenaga.
Keluhan tersebut biasanya akan hilang setelah penderita beristirahat. Namun, bila penyakit pembuluh darah tersebut dibiarkan berkembang, keluhan juga akan muncul di waktu istirahat.
Bertambah beratnya penyakit membuat nyeri dada berlangsung makin lama dan bisa disertai keringat dingin, gelisah, kaki dan tangan dingin, bahkan sampai kejang dan kesadaran menurun. Jika tidak segera mendapat pertolongan medis, kasus ini dapat berakhir fatal. Angka kematian karena syok kardiogenik ini lebih dari 95 persen. Kalaupun pasien tertolong, seringkali mengalami gejala sisa berupa kelainan saraf atau gagal ginjal.
Tes Lebih Dini
Di rumah sakit, penderita nyeri dada akan menjalani pemeriksaan fisik, laboratoris dan foto rontgen. Jika dibutuhkan juga dilakukan elektrokardiografi dan ekokardiografi. Setelah diperoleh kepastian adanya penyempitan pembuluh koroner akan dilakukan angiografi.
Bisa juga dipilih pemeriksaan kombinasi ekokardiografi dan tes uji latih yang disebut stress echocardiography. Cara ini dapat memvisualisasikan segmen dinding jantung yang diduga mengalami gangguan pasokan oksigen.
Pemeriksaan yang tergolong baru adalah Magnetic Resonance Angiography (MRA). Untuk mengetahui area jantung mana yang mengalami gangguan pasokan darah bisa dilakukan pemeriksaan dengan radio isotop Thalium atau Technicium. Teknik invasif seperti katerisasi memang sensitivitasnya hampir 100 persen, tapi sebaiknya dikerjakan hanya bila indikasi lebih positif mengalami PJK.
Keluhan utama
Nyeri dada juga berhubungan erat dengan penyakit paru dan saluran pernapasan. Contohnya, TB paru (tuberkulosis), bronkitis, pneumonia, asma bronkial, jamur paru, PPOK (penyakit paru obstruksi kronik), penyakit paru kerja, dan kanker paru. Nyeri dada, batuk, dan sesak napas merupakam keluhan utama penderita penyakit pernapasan kronik dan kanker paru ini.
Rangsangan atau tekanan di pleura parietal (selaput rongga dada juga menimbulkan nyeri dada. Iritasi pada bronkus akibat mengisap asap, debu, dan zat kimia juga sering menimbulkan keluhan nyeri dada seperti terbakar.
Rokok memberi sumbangan yang amat besar untuk terjadinya penyakit pernapasan kronik serta kanker paru. Telah diketahui bahwa di dalam asap rokok terdapat 63 komponen yang bersifat karsinogenik atau zat penyebab penyakit kanker. Nyeri dada ternyata juga merupakan gejala khas adanya peningkatan asam lambung dan berbagai asam lambung itu ke tonggorokan. Penderita nyeri dada akibat PRGE sebenarnya cukup banyak. Namun, banyak orang lebih cenderung berpikir tentang gangguan jantung dan paru, bila mengalami nyeri dada.
Bagi pembaca yang masih memerlukan informasi lebih lanjut tentang gejala nyeri pada dada dan kaitannya dengan gejala penyakit jantung atau ingin berkonsultasi lebih banyak tentang sejumlah penyakit lain seperti gagal ginjal, diabetes atau kanker silakan datang langsung ke Rumah Sakit Komplementer “Canon Medicinae Indonesia” di Jalan Tubagus Ismail VII No.21 Dago Kota Bandung Provinsi Jawa Barat – INDONESIA Phone: +62 - (022) 253-1000 / Fax. (022) 251-6663 / Mobile: +62 – 0812.2023.2009 (Ginjal) / +62 – 0878.9537.5000 (Diabetes Mellitus) / +62 – 0856.9518.6000 (Kanker) / +62 - 0822.1848.2898 (Jantung) PIN Blackberry: 7E8C39F5 (UMUM), 7EBA27CF (KANKER), 7E7C3491 (GINJAL) (Rumah Sakit Komplementer Canon Medicinae Indonesia hanya ada di Kota Bandung – Provinsi Jawa Barat – INDONESIA).
Team Farmasi RS Komplementer “Canon Medicinae Indonesia” – Kota Bandung – Jawa Barat INDONESIA
Tidak ada komentar :
Posting Komentar